Nama Lamongan berasal dari nama seorang tokoh pada masa silam. Pada zaman dulu, ada seorang pemuda bernama Hadi, karena mendapatkan pangkat rangga, maka ia disebut Ranggahadi. Ranggahadi kemudian bernama Mbah Lamong, yaitu sebutan yang diberikan oleh rakyat daerah ini. Karena Ranggahadi pandai Ngemong Rakyat, pandai membina daerah dan mahir menyebarkan ajaran agama islam serta dicintai oleh seluruh rakyatnya, dari asal kata Mbah Lamong inilah kawasan ini lalu disebut Lamongan.
Tari tradisional Boranan adalah tari yang terinspirasi oleh aktivitas penjual nasi Boranan yang ada di Lamongan dan sudah siap dengan dagangannya dari pagi sampai subuh.
Gerakan tari Boranan cukup sederhana namun bermakna, dengan sentuhan tradisional. Setiap gerakan menunjukkan aktivitas penjual Boranan, dari menyiapkan makana sampai menyerahkannya kepada pelanggan. Penari Boranan selalu datang dari Lamongan, dengan memakai kain batik tradisional Lamongan, dengan warna khas biru dan hitam dan terdapat garis-garis merah pada pinggang.
Tari Caping Ngancak adalah salah satu tarian tradisional Kabupaten Lamongan. Tarian ini menggambarkan tentang petani yang beraktifitas di sawah mereka, dari mulai menanam padi sampai mereka mendapatkan panen. Layaknya petani, para penari juga mengenakan 'Caping' atau topi khusus yang biasa dikenakan petani saat pergi ke sawah.
Nasi Boranan mungkin tidak seterkenal soto dan wingko, yang juga merupakan makanan khas Lamonga. Nasi Boranan menjadi makanan favorit bagi penduduk Lamongan. Makanan ini dipresentasikan dengan menggunakan daun pisang, yang membuatnya lebih tradisional. Nasi Boranan terdiri dari Tempe, Tahu, Ikan, Ayam, Rempeyek dan yang pasti, nasi.
Soto Lamongan berbeda dengan Soto lainnya. Soto Lamongan merupakan soto yang menggunakan Koya atau semacam bubuk bawang putih. Dalam penyajiannya soto Lamongan terdiri dari, nasi, ayam, telur, telur muda atau 'Uritan', seledri, so'un, dan kuah. Ada dua cara penyajian dalam Soto Lamongan, dimana bisa disajikan terpisah antara nasi dan sup nya atau di campur dalam saru mangkok penuh.
Tahu Campur adalah satu lagi makanan khas dari Lamongan. Seperti namanya, bahan utama dari makanan ini adalah tahu, tapi tidak juga terlalu mendominasi dari keseluruhan bahan yang ada di dalamnya. Tahu campur terdiri dari Lontong, selada air, tauge, daging, dan kerupuk udang. Bahan tambahan yang membuat makanan ini lebih dahsyat berasal dari petis udang sebagai bumbunya dan jangan lupa Lento. Lento adalah seperti sepotong gorengan yang terbuat dari singkong.
Wingko
Wingko atau Wingko Babat juga makanan yang terkenal dari Lamongan. Wingko adalah sejenis kue yang terbuat dari kelapa sebagai bahan utamanya. Wisatawan yang berkunjung ke Lamongan selalu tidak melewatkan Wingko sebagai oleh-oleh khas dari Lamongan. Tidak sulit mendapatkan makanan yang manis gurih ini, karena di sepanjang jalan di Lamongan pasti ada gerai yang menjual makanan ini. Pusat dari makanan ini berasal dari desa Babat, karena itu banyak orang mengenal makanan ini dengan Wingko Babat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar